Tuesday, August 4, 2009

Virus influensa (H.1.N.1.) penyebab Flu Babi.


Penyakit flu, yang ditandai dengan sakit kepala, demam, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk, memang sudah lama 'bersahabat' dengan kita . Dulu, penyakit ini gampang disembuhkan hanya dengan obat-obatan yang sederhana, tanpa pemberian antibiotik. Demikian pula kalau kebetulan Anda sedang berada di luar negeri dan sakit flu, di Amerika misalnya, dokter hanya memberi vitamin C dosis tinggi dan menyuruh Anda istirahat. Namun, perlu diingat bahwa flu mudah menyerang saat kekebalan tubuh Anda menurun.

Tetapi kini, kenapa virus yang menjadi penyebab flu sepertinya semakin canggih dan bandel, seakan mengikuti kemajuan zaman. Kita masih ingat, dulu pernah mengenal flu Hongkong, flu Singapore, kemudian tahun lalu ada flu burung dan kini ada flu babi yang bisa menyebabkan kematian. Bagi yang suspect flu burung, akan mengalami demam dengan suhu badan tinggi dan batuk kering. Penyebab flu burung berhasil ditengarai yaitu virus jenis H5N1, sedangkan penyebab flu babi adalah sejenis virus H1 N1.

Tahun lalu, rumah-rumah sakit tertentu telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani kasus-kasus SARS/suspect flu burung dan disiagakan selama 24 jam. Kalau si pasien tidak ditangani secara intensif, dikhawatirkan bisa menular pada orang lain.

Namun berkat hasil kerja keras para tenaga kesehatan dan segera membasmi unggas-
unggas yang mengalami gejala-gejala terinveksi virus ini, maka secara berangsur-angsur kasus suspect flu burung terus berkurang, dan kini sudah jarang terdengar lagi.

Sebelum flu babi merebak, sebetulnya ada jenis 'virus' lain yang cukup menghebohkan karena sempat menyerang beberapa orang penting. Virus ini juga telah menyebabkan kematian seseorang, hingga menjadi berita yang empuk bagi wartawan infotainment. Varian dari virus ini konon masih sejenis dengan virus flu burung, hanya burungnya termasuk jinak-jinak merpati. Namun, virus ini penularannya hanya lewat permainan golf. Awalnya, penderita flu jenis ini mengalami 'sakau'/kerinduan yang amat sangat, tensinya naik-turun mengikuti mood-nya, suhu badan bisa naik hingga hangat suam-suam kuku, tidak sampai mengkhawatirkan. Beberapa lama kemudian mengalami 'adiksi', lupa dengan sesama teman maupun keluarga, dan ujung-ujungnya berakhir dengan maut juga.
Kembali ke flu babi. Virus babi jenis H1 N1 berisi elemen genetik dari flu babi, flu burung, dan manusia. Flu babi yang awalnya muncul di Mexico City, kini telah menjalar ke negara-negara sub tropis lainnya, seperti Amerika, Kanada, Eropa, Selandia Baru, Australia, dll. Beberapa negara telah melaporkan adanya dugaan penderita. Penyebaran flu babi bisa jadi mustahil dibasmi, karena pada masa travel global di mana orang-orang berkeliling dunia dengan alat transportasi super cepat,


maka tidak ada wilayah yang tidak berisiko terkena sebaran flu MI. Yang bisa dilakukan hanyalah mengantisipasi dengan memperketat visa bagi warga negara Meksiko yang telah terjangkit flu burung, memasang detektor suhu badan di pintu kedatangan penerbangan internasional, dan menyiapkan ruang/kamar-kamar untuk karantina kalau ada pendatang yang terinfeksi. Flu babi dapat menyebar lewat udara (karena bersin) dan sentuhan tangan si penderita.
Lalu upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan flu babi? Ada tips yang disiarkan oleh Working Group ASEAN for One Health untuk mengatasi flu babi agar tidak menyebar lebih luas, yaitu:

1. Cuci tangan sesering mungkin. Mencuci tangan dengan sabun beberapa kali dalam sehari dan keringkan tangan setelah dicuci. Jika tidak ada air, gunakan tisu basah/beralkohol.

2. Hindari bersentuhan mata, hidung atau mulut.
Virus flu sering menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan penderita yang terkontaminasi kuman, kemudian bersentuhan dengan mata, hidung atau mulut.

3. Hindari kontak terlalu dekat dengan seseorang yang sedang sakit.

4. Jika sedang sakit, beristirahatlah di rumah.

5. Gunakan masker/penutup hidung dan mulut. Gunakan sapu tangan atau tisu ketika sedang batuk-batuk, habis itu tisu dibuang. Kalau tak ada tisu, bisa menggunakan lengan baju bagian depan. Dan jangan pakai telapak tangan.
6. Tetaplah menjaga jarak ketika anda sedang sakit untuk melindungi orang lain
agar tidak ikut tertular, atau sebaliknya.
7. Terapkan gaya hidup sehat. Tidur/istirahat yang cukup, pikirlah ulang untuk merokok, berolahraga secara teratur sehingga tubuh bisa fit, mengelola tingkat stres, banyak minum air putih, dan konsumsi makanan bernutrisi.
8. Segera konsultasi ke dokter bila sakit/merasakan gejala-gejala flu.
9. Tunda perjalanan jika sedang sakit.
10.lkuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan lokal maupun berita-berita di koran/tv. Terus ikuti perkembangan situasi terkini dari wabah influenza dan saran-saran yang disampaikan.

Selain itu, bagi pengguna mobile phone kini dituntut untuk perduli pada kebersihan gadget mereka dan secara rutin membersihkan poselnya . Dari hasil penelitian, terungkap bahwa para pengguna ponsel sangat berisiko pada gangguan kesehatannya, bahkan flu babi pun bisa menular lewat ponsel. Virus yang ikut masuk dalam ponsel para dokter, perawat maupun staf rumah sakit, ternyata juga bisa menjadi sumber penyebaran infeksi bakteri di rumah sakit. Berbagai tipe bakteri, termasuk virus flu babi, bisa berkembang biak dalam ponsel yang tidak pernah dibersihkan atau disterilkan. Ponsel bisa menjadi sarana transmisi infeksi berbahaya karena seringnya bersentuhan dengan tangan, mulut, dan telinga si pengguna.

(KORSINDO/SDH) PPKB NO. 274 / JUNI 2009.

Penyakit flu, yang ditandai dengan sakit kepala, demam, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk, memang sudah lama 'bersahabat' dengan kita . Dulu, penyakit ini gampang disembuhkan hanya dengan obat-obatan yang sederhana, tanpa pemberian antibiotik. Demikian pula kalau kebetulan Anda sedang berada di luar negeri dan sakit flu, di Amerika misalnya, dokter hanya memberi vitamin C dosis tinggi dan menyuruh Anda istirahat. Namun, perlu diingat bahwa flu mudah menyerang saat kekebalan tubuh Anda menurun.

Tetapi kini, kenapa virus yang menjadi penyebab flu sepertinya semakin canggih dan bandel, seakan mengikuti kemajuan zaman. Kita masih ingat, dulu pernah mengenal flu Hongkong, flu Singapore, kemudian tahun lalu ada flu burung dan kini ada flu babi yang bisa menyebabkan kematian. Bagi yang suspect flu burung, akan mengalami demam dengan suhu badan tinggi dan batuk kering. Penyebab flu burung berhasil ditengarai yaitu virus jenis H5N1, sedangkan penyebab flu babi adalah sejenis virus H1 N1.

Tahun lalu, rumah-rumah sakit tertentu telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani kasus-kasus SARS/suspect flu burung dan disiagakan selama 24 jam. Kalau si pasien tidak ditangani secara intensif, dikhawatirkan bisa menular pada orang lain.

Namun berkat hasil kerja keras para tenaga kesehatan dan segera membasmi unggas-
unggas yang mengalami gejala-gejala terinveksi virus ini, maka secara berangsur-angsur kasus suspect flu burung terus berkurang, dan kini sudah jarang terdengar lagi.

Sebelum flu babi merebak, sebetulnya ada jenis 'virus' lain yang cukup menghebohkan karena sempat menyerang beberapa orang penting. Virus ini juga telah menyebabkan kematian seseorang, hingga menjadi berita yang empuk bagi wartawan infotainment. Varian dari virus ini konon masih sejenis dengan virus flu burung, hanya burungnya termasuk jinak-jinak merpati. Namun, virus ini penularannya hanya lewat permainan golf. Awalnya, penderita flu jenis ini mengalami 'sakau'/kerinduan yang amat sangat, tensinya naik-turun mengikuti mood-nya, suhu badan bisa naik hingga hangat suam-suam kuku, tidak sampai mengkhawatirkan. Beberapa lama kemudian mengalami 'adiksi', lupa dengan sesama teman maupun keluarga, dan ujung-ujungnya berakhir dengan maut juga.
Kembali ke flu babi. Virus babi jenis H1 N1 berisi elemen genetik dari flu babi, flu burung, dan manusia. Flu babi yang awalnya muncul di Mexico City, kini telah menjalar ke negara-negara sub tropis lainnya, seperti Amerika, Kanada, Eropa, Selandia Baru, Australia, dll. Beberapa negara telah melaporkan adanya dugaan penderita. Penyebaran flu babi bisa jadi mustahil dibasmi, karena pada masa travel global di mana orang-orang berkeliling dunia dengan alat transportasi super cepat, maka tidak ada wilayah yang tidak berisiko terkena sebaran flu MI. Yang bisa dilakukan hanyalah mengantisipasi dengan memperketat visa bagi warga negara Meksiko yang telah terjangkit flu burung, memasang detektor suhu badan di pintu kedatangan penerbangan internasional, dan menyiapkan ruang/kamar-kamar untuk karantina kalau ada pendatang yang terinfeksi. Flu babi dapat menyebar lewat udara (karena bersin) dan sentuhan tangan si penderita.
Lalu upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan flu babi? Ada tips yang disiarkan oleh Working Group ASEAN for One Health untuk mengatasi flu babi agar tidak menyebar lebih luas, yaitu:

1. Cuci tangan sesering mungkin. Mencuci tangan dengan sabun beberapa kali dalam sehari dan keringkan tangan setelah dicuci. Jika tidak ada air, gunakan tisu basah/beralkohol.

2. Hindari bersentuhan mata, hidung atau mulut.
Virus flu sering menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan penderita yang terkontaminasi kuman, kemudian bersentuhan dengan mata, hidung atau mulut.

3. Hindari kontak terlalu dekat dengan seseorang yang sedang sakit.

4. Jika sedang sakit, beristirahatlah di rumah.

5. Gunakan masker/penutup hidung dan mulut. Gunakan sapu tangan atau tisu ketika sedang batuk-batuk, habis itu tisu dibuang. Kalau tak ada tisu, bisa menggunakan lengan baju bagian depan. Dan jangan pakai telapak tangan.
6. Tetaplah menjaga jarak ketika anda sedang sakit untuk melindungi orang lain
agar tidak ikut tertular, atau sebaliknya.
7. Terapkan gaya hidup sehat. Tidur/istirahat yang cukup, pikirlah ulang untuk merokok, berolahraga secara teratur sehingga tubuh bisa fit, mengelola tingkat stres, banyak minum air putih, dan konsumsi makanan bernutrisi.
8. Segera konsultasi ke dokter bila sakit/merasakan gejala-gejala flu.
9. Tunda perjalanan jika sedang sakit.
10.lkuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan lokal maupun berita-berita di koran/tv. Terus ikuti perkembangan situasi terkini dari wabah influenza dan saran-saran yang disampaikan.

Selain itu, bagi pengguna mobile phone kini dituntut untuk perduli pada kebersihan gadget mereka dan secara rutin membersihkan poselnya . Dari hasil penelitian, terungkap bahwa para pengguna ponsel sangat berisiko pada gangguan kesehatannya, bahkan flu babi pun bisa menular lewat ponsel. Virus yang ikut masuk dalam ponsel para dokter, perawat maupun staf rumah sakit, ternyata juga bisa menjadi sumber penyebaran infeksi bakteri di rumah sakit. Berbagai tipe bakteri, termasuk virus flu babi, bisa berkembang biak dalam ponsel yang tidak pernah dibersihkan atau disterilkan. Ponsel bisa menjadi sarana transmisi infeksi berbahaya karena seringnya bersentuhan dengan tangan, mulut, dan telinga si pengguna.

(KORSINDO/SDH) PPKB NO. 274 / JUNI 2009

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP