Saturday, June 20, 2009








BIMBINGAN AHLAK
Hasad & Serakah
SUFANDI MARUIH

Hasad yang seringkali diikuti dengan sikap serakah ini merupakan sifat lblis.
Dan iblis senantiasa menggoda manusia agar memiliki sifat tersebut

HASAD (dengki) merupakan penyakit hati. Bila hati telah terjangkit hasad, pandangan orang itu menjadi rusak. Seperti kata Ibnu Taimiyyah, bila hati telah terkena hasad maka hasad akan merusak pandangan manusia yang bersangkutan. Orang ini, tak suka, benci, dan antipati terhadap orang lain yang mendapat kesenangan, nikmat, dan kelebihan ketimbang dirinya. Sebaliknya, la malah senang bila orang lain mendapat kemalangan atau kesengsaraan.
Sikap tersebut merupakan sikap yang sangat dibenci Allah SWT. Seperti disebutkan dalam al-Qur'an,
"Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tetapi jika kamu mendapat bencana mereka bergembira karenanya..." (Ali Imran: 120).
Demikian juga, serakah merupakan penyakit hati yang bisa membawa malapetaka, karena dengan serakah ini manusia menjadi tak puas dan membuat hatinya kufur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan- Sifat hasad dan serakah ini kerapkali muncul berbarengan.

Lelaki Tua di Kapal Nabi Nuh as.
Ketika Nabi Nuh as berada di atas kapal yang dibuatnya atas perintah Allah SWT untuk menyelamatkan diri. la perhartikan satu persatu penumpang yang ikut diatas kapaInva. Tiba-tiba Nabi Nuh as memandang kepada seorang lelaki tua yang tidak dikenalnya.
"Siapa kamu?" tanya Nabi Nuh as.
"Aku Iblis," jawab lelaki tua itu.
"Mengapa kamu ikut kami?"
"Aku bukan mau ikut kapalmu dan ingin menyelamatkan liri bersamamu, aku hanya ingin mengganggu hati Para pengikutmu. Biarlah tubuh mereka bersamamu asalkan hati nereka bersamaku."
"Keluarlah dari kapalku, hai, musuh Allah!"
"Wahai Nuh, Aku menyimpan lima kiat yang dengannya ku bisa mencelakakan umat manusia. Aku akan sebutkan kepadamu tiga, tapi akan kusembunyikan darimu dua lainnya." "Aku tidak berminat mendengar tiga kiat yang kau sebutkan itu, tapi sebutkan dua kiat yang kau sembunyikan dariku."
"Wahai Nuh, aku akan berusaha membinasakan manusia dengan dua cara. Pertama. menanamkan sifat hasad dalam hati mereka. Kedua, menanamkan sifat serakah dalam jiwa mereka. Karena, dengan dengki aku dilaknat Allah dan dijadikan sebagai setan terkutuk. Dan dengan serakah Adam menghalalkan segala makanan di surga sehingga la dikeluarkan. Dengan dua sifat ini kami semua dikeluarkan dari surga”.
Begitulah, hasad dan serakah, dua sifat buruk yang bisa singgah pada setiap diri manusia dan membawanya ke jurang kehancuran. Karena itulah Rasullulah Saw mengingatkan, "Hindarilah kamu dari perbuatan dengki, karena dengki itu memakan segala amal kebajikan, bagaikan api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud).
Hasad berbahaya, karena dengan sikap ini pertama dapat merusak nilai persaudaraan atau menumbuhkan permusuhan secara diam-diam. Kedua, dapat mendorong seseorang mencela, menjelek-jelekan, dan mencari-cari kelemahan orang lain. Tujuannya untuk menghancurkan atau minimal menjatuhkan orang lain.
Karena itulah beberapa ulama, mengatakan, seperti dikutip Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Diin. orang yang hasad itu tidak akm mendapatkan api-apa selain celaan dan hinaan. Di akhirat nanti . dihadapan Allah SWT. orang ini tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali malu dan siksa.
Demikian juga tamak, dapat membuat manusia menjadi tidak memjadi tidak bersyukur atas segala nikmat dan rezeki dari Allah SWT dan hilang rasa qana'ahnya. Ia senantiasa merasa tak cukup dan selalu menginginkan yang lebih dari yang telah dimilikinya. Sehingga la akan khilaf dan melakukan berbagai perbuatan tercela. Ia akan berusaha meraih apapun yang diingininya, meskipun bukan haknya.
Setiap orang sesungguhnya punya potensi memiliki sifat serakah ini. Rasullullah Saw bersabda, "Jika seseorang sudah memiliki dua lembah emas, pastilah is akan mencari yang ketiganya sebagai tambahan dari dua lembah yang sudah ada itu." (HR Bukhari-Muslim).
Dengan demikian, hasad dan serakah menjadi klop sebagai sifat
yang membawa manusia pada kehancuran. Orang dengan akan mendapat kesengsaraan, di dunia ataupun diakhirat kelak. Tentunya kita semua berharap dapat terhindar dari dua sifat buruk ini. Amin.

57 NooR Maret, 2004

Read more...

Tuesday, June 16, 2009

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari

“Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan daripuasanya itu kecuali lapar dan dahaga.”(Hadits Riwayat Turmudzi)Hampir setengah bulan sudah kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sejauh ini, pertanyaan yang layak untuk diajukan adalah, apakah kita masih berpuasa? Pertanyaan mudah. Sebagian besar kaum muslim pasti akan menjawab: ya, tentu saja! Pertanyaan tersebut sejatinya adalah pertanyaan yang berada pada tingkatan paling bawah. Lalu, pertanyaan selanjutnya yang lebih tinggi adalah, apakah kita masih rajin beribadah? Apakah kita masih rajin sholat jamaah? Apakah kita masih rajin sholat tarawih, baik sendiri atau berjamaah? Apakah kita sudah mampu mengendalikan hawa nafsu? Atau justru sebaliknya? Apakah kita sudah bisa manahan amarah? Apakah kita sudah mampu menjaga panca indera dari hal-hal yang buruk?Apabila jawaban kita atas sebagian pertanyaan di atas adalah, ya, dan kita yakin bisa mempertahankannya selama sisa Ramadhan. Maka, selamat! Kita akan mendapatkan kebaikan puasa di dunia dan akhirat, tentu saja atas kehendak dan izin Allah. Namun, jika jawaban kita atas sebagian pertanyaan tersebut adalah tidak, maka, semoga tulisan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi, sampai dimanakah puasa kita selama ini? Selanjutnya, diharapkan sisa bulan Ramadhan ini dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.Sekali Lagi tentang Makna Puasa RamadhanBulan Ramadhan disebut sebagai syahrul ‘ibadah (bulan ibadah) dimana terdapat nilai ibadah dan semangat beribadah yang sangat tinggi. Selain itu, bulan ini juga disebut sebagai syahrul fath (bulan kemenangan). Umat Islam dulu pernah memperoleh kemenangan dalam “perang kecil”, perang Badar, pada bulan Ramadhan. Kini, kita memiliki kesempatan untuk memenangkan perang yang lebih besar, yakni perang melawan hawa nafsu. Di sebut juga dengan syahrul huda (bulan petunjuk) karena pada bulan inilah petunjuk kehidupan yaitu Alquran turun untuk pertama kalinya. Bulan Ramadhan disebut juga sebagai syahrul ghufran (bulan penuh ampunan). Dengan segala kelebihannya, bulan Ramadhan bisa dimanfaatkan untuk membuka pintu pengampunan dan pembebasan dari api neraka.Selain itu, bulan Ramadhan disebut dengan syahrus salam (bulan keselamatan), bulan yang mengandung nilai-nilai yang dapat menciptakan keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian bagi umat manusia. Dan yang terakhir adalah sebagai syahrul jihad (bulan perjuangan). Pada bulan ini, manusia dihadapkan pada perjuangan yang amat besar. Mereka menahan diri dari perbuatan yang biasa diperbuat, selain menahan diri dari “ritualitas” makan dan minum sebagai kebutuhan primer sejak fajar sampai terbenamnya matahari. Dan kalau sudah berbuka, dianjurkan untuk menahan diri dari makan dan minum yang berlebihan bahkan dianjurkan untuk membatasinya. Upaya ini merupakan cara untuk memelihara kesehatan jasmani. Bukankah masalah perut (makan dan minum) juga pemicu timbulnya penyakit jiwa? Begitulah kira-kira apa yang dikatakan para sufi.Namun, seringkali dibulan puasa, kebutuhan berbelanja dan tren konsumtivisme terkadang malah meningkat tajam. Ini artinya, secara kebiasaan dan kenyataan, puasa yang kita jalankan pada bulan Ramadan, masih sebatas tidak makan dan tidak minum di siang hari saja. Ketika malam, kebutuhannya justru meningkat tajam. Begitulah ironi puasa. Mestinya, puasa mengekang tingkat konsumtivisme. Dengan berpuasa, tingkat konsumtivisme kita menjadi turun. Itulah puasa yang menyasar substansi. Tapi kenyataan yang kita lihat, puasa secara tradisi, yang dilakoni banyak dari kita, hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa yang kita jalankan sekarang, justru bukan pada level haqîqah syar‘iyyah (substansi yang dikehendaki syariat), tapi haqîqah ‘urfiyyahI (sekedar ritual rutin atau tradisi).Tingkatan PuasaImam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin membagi puasa dalam tiga tingkatan: 1) puasanya orang awam, 2) puasanya orang khusus, dan 3) puasanya orang super khusus. Tingkatan pertama, yaitu puasa orang awam, adalah puasa yang hanya menahan perut (dari makan dan minum) dan kemaluan dari memperturutkan syahwat, namun masih tetap (dan tidak mampu) melepaskan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Imam al-Ghazali pernah berkata: “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu selain lapar dan haus. Sebab, hakikat puasa itu adalah menahan hawa nafsu, bukanlah sekedar menahan lapar dan haus. Boleh jadi orang tersebut memandang yang haram, menggunjing dan berdusta. Maka yang demikian itu membatalkan hakikat puasa.”Golongan ini adalah orang-orang yang oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai golongan orang-orang yang merugi, karena mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Jumlah golongan ini sangat banyak, bahkan mayoritas di antara orang-orang yang berpuasa. Sebisa mungkin kita berusaha agar tidak termasuk golongan ini dengan mengamalkan puasa tingkatan kedua, yaitu puasanya orang-orang yang sholeh.Puasa orang-orang sholeh adalah puasa yang selain menahan perut dan kemaluan, juga menahan semua anggota badan dari berbagai dosa dan maksiat. Menurut Imam al-Ghazali, kesempurnaannya ada 7 perkara : 1.Menundukkan pandangan dan menahannya dari memandang hal yang diharamkan, dicela dan dibenci (makruh) oleh agama dan norma, dan dari setiap hal yang dapat menyibukkan diri dari mengingat Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berkata dusta, ghibah (menggunjing orang), memfitnah, sumpah dusta dan memandang dengan syahwat.” (HR. Al-Azdiy).2.Menjaga lisan dari membual, dusta, ghibah, perkataan kasar, pertengkaran, perdebatan yang tidak berguna dan mengendalikan lisan dengan diam, dzikir dan membaca Al-qur’an. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil.” (HR. Bukhari - Muslim). Dalam riwayat yang lain, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan dusta selama berpuasa, maka Allah SWT tidak berhajat kepada puasanya.” (HR. Bukhari)3.Menahan pendengaran dari mendengarkan setiap hal yang dibenci karena setiap hal yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarnya. 4.Menjaga semua anggota badan seperti tangan dan kaki dari dari berbagai dosa dan hal-hal yang dibenci, menahan perut dari memakan makanan yang subhat (meragukan) pada saat berbuka. 5.Tidak memperbanyak makanan pada saat berbuka sampai penuh perutnya, karena tidak ada wadah yang dibenci oleh Allah kecuali perut yang penuh dengan makanan (meski makanan tersebut halal). Bagaimana puasa bisa bermanfaat untuk menundukkan musuhnya (setan) dan mengalahkan syahwatnya, jika orang yang berpuasa pada saat berbuka tidak mampu menahan nafsu perutnya? 6.Mengurangi tidur. Banyak orang yang termakan oleh hadits dhaif (lemah) “tidurnya orang berpuasa adalah ibadah”, padahal telah menjadi kebiasaan Rasulullah SAW, apabila bulan Ramadhan tiba, beliau melipat alas tidurnya (mengurangi tidur), mengetatkan sarungnya (yakni bersungguh-sungguh dalam ibadah), serta mengajak keluarganya berbuat seperti itu pula. (HR. Bukhari-Muslim).7.Cemas dan harap karena takut kepada Allah. Hendaklah hatinya dalam keadaan ”tergantung” dan “terguncang” antara cemas dan harap karena tidak tahu apakah puasanya diterima dan termasuk golongan yang muqorrobin atau puasanya ditolak sehingga termasuk orang yang merugi. Kondisi ini akan menjaga kita dari rasa riya’ dan GR (gede rumangsa), merasa kebaikan yang dilakukan diterima oleh Allah SWT, padahal belum tentu demikian. Dengan memiliki sifat ini, kesinambungan (istiqomah) ibadah puasa dan amalan sholih selama Ramadhan akan tetap terjaga.Tingkatan puasa yang terakhir adalah, puasanya orang super khusus, yaitu puasa yang disertai dengan puasa hati dari berbagai keinginan yang rendah dan pikiran-pikiran yang tidak berharga, juga menjaga hati dari selain Allah secara total. Puasa ini akan menjadi ”batal” karena pikiran selain Allah (segala pikiran tentang dunia, apapun bentuknya). Ini adalah puasanya para Nabi dan Rasul Allah SWT."Nah, bagaimana dengan puasa Anda?

Read more...

Monday, June 15, 2009

Gallery


Read more...

Sunday, June 14, 2009

Selamat Membangun ASET Anda


.:: Sarana Pintar Membangun Aset Di Internet ::.

24 JAM ASET BEKERJA UNTUK ANDA

Anda Ingin Bebas Finansial...?

Ingin Uang Mengalir Terus ke Rekening Anda...?

Anda Ingin Memiliki Penghasilan Tanpa Batas...?

Ingin membahagiakan keluarga yang Anda cintai...?

Ingin Merubah Hidup Anda Saat ini Juga..?
tugu-MONAS.com merupakan Sarana TERMUDAH dan TERCEPAT untuk membangun ASET dan Menghasilkan UANG di INTERNET. Sarana Pintar yang disupport 100% oleh " LEVERAGE SYSTEM " Sistem Brilliant yang dengan cepat akan melipatgandakan Aset ratusan bahkan ribuan kali. "ASET ANDA".
Raihlah kesempatan ini Sekarang Juga... Dapatkan Penghasilan Tak Terbatas. Hasilnya bisa Anda nikmati untuk selamanya... Tidak peduli APAPUN latar belakang Anda, baik pendidikan, kekayaan ataupun pekerjaan Anda saat ini... ANDA Pasti Bisa membangun ASET Anda dan menghasilkan uang melimpah dari Bisnis ini.
Selamat Anda sudah berada di Media dan Sarana yang tepat untuk merubah kehidupan Anda. Anda akan mampu membangun ASET yang luar biasa yang akan memberikan passive income terus menerus untuk Anda.
STOP PRESS ! Buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif dan bersiap-siaplah untuk menjadi Orang yang memiliki kebebasan Finansial Selamanya...

Silahkan KLIK DISINI untuk Informasi Lebih Lanjut

"Bangun Aset Anda bersama KAMI

Read more...

Tuesday, June 9, 2009

Anda Ingin Menjadi Jutawan Internet

Inilah saatnya bagi anda untuk mengenal secara lengkap berbagai macam resep bisnis yang dapat anda praktekkan secara langsung untuk mendapatkan penghasilan besar tiap bulannya. <Read More>

Read more...

Wednesday, June 3, 2009

Terjemahan dari beberapa hadist Rasullullah saw. Mengenai sholat

Terjemahan dari beberapa hadist Rasullullah saw. Mengenai sholat

Didalam berbagai kitab hadist banyak sekali hadist yang menegaskan pentingnya sholat serta keutamaan-keutamaannya, sehingga sulit dan terlalu banyak jika ditulis keseluruhannya. Namun berbagai berkahnya, dibawah ini saya sebutkan terjemahan dari beberapa hadist Rasullullah saw. :

1.Perintah pertama yang diturunkan Allah Swt. Kepada umatku adalah shalat, dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.

2. Takutlah kepada Allah mengenai shalat!. Takutlah kepada Allah mengenai shalat!. Takutlah kepada Allah mengenai shalat!.

3. Pembatas antara seseorang dengan syirik adalah shalat.

4. Ciri seorang muslim adalah shalat. Seseorang yang mengerjakan shalat dengan hati yang khusyuk, menjaga waktu-waktunya, dan memperhatikan sunah-snahnya, maka dia adalah seorang yang meriman.

5. Allah tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama daripada iman dan shalat. Seandainya ada sesuatu kewajiban yang lebih utama daripada itu. Niscaya Allah Swt. Akan memerintahkan para malaikatnya yang sebagian dari mereka senantiasa ruku dan sebagian lagi terus menerus sujud.

6. Shalat adalah tiang agama

7. Shalat menghitamkam mulut syetan

8. Shalat adalah cahaya bagi orang yang beriman

9. Shalat adalah jihad yang paling utama

10. Selagi seseorang menjaga shalatnya, maka Allah Swt. Mencurahkan seluruh perhatian-Nya tetapi jika ia melalaikan shalatnya, maka perhatian Allah akan terlepas.

11. Apabila suatu musibah turun dari langit, maka orang-orang yang memakmurkan masjid akan terhindar darinya.

12.Apabila seseorang masuk kedalam neraka Jahannam di sebabkan dosa-dosana, maka api neraka tidak akan membakar anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.

13. Allah Swt. Mengharamkan api neraka bagi anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.

14. Amal yang paling disukai Allah Swt. adalah sholat tepat waktunya.

15. keadaan manusia yang palin disukai oleh Allah Swt. Adalah ketika dalam keadaan sujud, yaitu keningnya menyentuh tanah.

16. Sedekat-dekatnya seseorang kepada Allah adalah ketika dia berada dalam sujud

17. Shalat adalah anak kunci pintu surga.

18. Apabila seseorang berdiri untuk melaksanakan Shalat, maka pintu-pintu surga akan terbuka, Lalu tersingkaplah tabir antara Allah dengan orang yang shalat itu selama dia tidak sibuk dengan batuk, dan sebagainya (yaitu perkara-perkara yang dibenci oleh Allah)

19. Seseorang yang sedang melaksanakan shalat berarti mengetuk pintu Yang Maha Kuasa, sebagaimana orang yang mengetuk pintu, maka pasti akan dibukakan baginya.

20. Kedudukan Shalat dalam agama adalah seperti kepala dan badan.

21. shalat adalah cahaya hati, barangsiapa yang ingin agar hatinya bersinar hendaklah dia menyinarinya dengan shalat.

22. Barang siapa berwudhu dengan sempurna, kemudian melaksanakan dua atau empat rakaat, baik shalat fardhu ataupun sunnat dengan khusyu, lalu memohon ampunan kepada Allah atas dosanya, niscaya Allah akan mengampuninya.

23. Bagian bumi yang di atasnya disebut nama Allah melalui shalat, maka bagian bumi itu akan membanggakannya kepada bagian-bagian bumi yang lain.

24. Barangsiapa berdoa kepada Allah setelah melaksanakan shalat dua rakaat, niscaya Allah mengabulkannya baik secara langsung ataupun ditangguhkan, demi kemaslahatan dirinya. Yang jelas doanya pasti diterima.

25. Barangsiapa melaksanakan shalat dua rakaat seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun kecuali Allah dan para malaikat-Nya, maka dia mendapat jaminan keselamatan dan api neraka.

26. Barangsiapa melaksanakan satu shalat wajib, maka baginya satu doa yang rnakbul di sisi Allah.

27. Orang yang menjaga shalat lima waktu, dengan memperhatikan ruku, sujud, dan wudhu yang sempurna, maka wajib baginya surga dan haram baginya neraka.

28. Selama seorang muslim menjaga shalatnya, maka syetan akan takut padanya. Tetapi jika melalaikannya, maka syetan akan berani kepadanya dan akan menyesatkannya.

29. Amal yang paling utama adalah shalat lima waktu.

30. Shalat adalah kurbannya setiap orang yang bertakwa.

31. Amal yang paling disukai Allah Swt. adalah shalat di awal waktu.

32. Barangsiapa pergi untuk melaksanakan shalat Shubuh, maka di tangannya dia membawa bendera iman. Dan barangsiapa pergi ke pasar pada waktu subuh, maka di tangannya adalah bendera syetan.

33. Empat rakaat shalat sebelum shalat Zhuhur sarna pahalanya dengan empat rakaat shalat Tahajjud.

34. Empat rakaat shalat sunnat sebelum Zhuhur kedudukannya sama dengan empat rakaat shalat Tahajjud.

35. Apabila seseorang berdiri melaksanakan shalat, maka rahmat Allah tercurah kepadanya.

36. Seutama-utama shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat pada pertengahan malam, namun sedikit sekali orang yang mengerjakannya.

37. Jibril a.s. datang kepada saya dan berkata, “Wahai Muhammad, berapapun lamanya engkau hidup, suatu hari nanti pasti akan mati juga. Siapapun yang engkau cintai, pada suatu hari nanti pasti engkau akan berpisah dengannya. Dan segala ámalan yang engkau kerjakan (yang baik ataupun yang buruk), pasti engkau akan mendapatkan balasannya. Tidak diragukan lagi bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah pada Tahajjudnya, dan kemuliaannya juga adalah pada sifat qana’ahnya.

38. Dua rakaat shalat pada akhir malam adalah lebih utama daripada dunia dan seisinya. Seandainya tidak mernberatkan umatku, niscaya aku akan mewajibkannya kepada mereka.

39. Jagalah shalat Tahajjud, karena Tahajjud adalah jalan orang-orang saleh dan jalan untuk mendekati Allah, penjaga dan perbuatan dosa, penyebab keampunan dosa, dan menyehatkan badan.

40. AlLah Swt. berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah malas melaksanakan empat rakaat shalat pada permulaan hari, niscaya Aku pasti akan memenuhi seluruh keperluanmu pada hari itu.”

Read more...

Beberapa Hal Yang Dianjurkan Ketika Mendirikan Shalat

Para ahli sufi mengatakan dua belas ribu fadillah yang dapat dicapai dalam shalat melalui dua belas hal. Sehingga dengan demikian kesempurnaan dan manfaat shalat akan tercapai. Kedua belas hal tersebut adalah:

1. Ilmu, suatu ibadah yang diamalkan tanpa ilmu amat rendah mutunya dari pada ibadah yang diamalkan dengan ilmu yang cukup, oleh karena itu kita harus mengetahui : a. Mana amalan fardhu dan mana yang sunat.
b. Manakah yang fardhu atau sunat dalam wudhu dan shalat.
c. Bagaimana syetan menghalangi kita untuk mengerjakan shalat.

2. Wudhu, seharusnya berusaha:
a. membersikan hati kita dari iri dan dengki, seperti membersihkan anggota badan kita.
b. Menjaga diri kita agar bersih dari dosa.
c. Supaya jangan menggunakan air berlebihan.

3. Pakaian. Pakaian kita seharusnya:
a. Diperoleh dari hasil yang halal.
b. Bersih.
c. Menurut sunah yaitu mata kaki jangan tertutup.
d. Sederhana dan jangan menunjukan sifat kemewahan

4. Waktu, kita seharusnya dapat
a. Memberitahu waktu yang tepat kepada mereka.
b. Mengetahui kapan adzan tiba.
c. Lebih mementingkan waktu shalat dan takut terlambat.

5. Kiblat. Ada tiga hal yang harus diperhatikan menghadap kiblat.
a. Kita harus menghadap kiblat.
b. Hati kita harus slalu mengingat Allah, karena kiblat hati ialah Allah Swt.
c. Kita harus taat kepada Allah Swt.


6. Niat, yang perlu diingat tentang niat:
a. Harus yakin terhadap sholat yang akan kita kerjakan.
b. Harus disadari bahwa kita sedang menghadap Allah Swt. Yang melihat kita.
c. Harus yakin, Allah mengetahui seala apa yang ada di dalam hati kita


7. takbitaratul Ihram, keperluan yang harus dipenuhi dalam takbiratul ihram adalah:
a. lafazh-lafazhnya diucapkan dengan benar.
b. Kedua belah tangan hendaknya diangkat sampai telinga, artinya kita sudah melupakan segala hal kecualu Allah Swt.


8. Qiyam (berdiri). Pada waktu qiyam kita seharusnya:
a. Memandang ketempat sujud.
b. Merasakannya didalam hati, bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah Swt.
c. Kebesaran Allah Swt. Dapat dirasakan dalam hati pada saat kita mengucapkan Allahu Akbar.


9. qira’at (bacaan al Qur’an). Keperluan –keperluan qira’at adalah:
a. Membaca al-Qur’an dengan tajwidnya.
b. Menghayati ayat-ayat yang dibaca
c. Berusaha mematuhi apa yang di baca.


10. Ruku, yang harus diperhatikan dalam ruku adalah:
a. Seluruh badan dari pinggang sampai kaki harus lurus seperti satu garis.
b. Lutut dipegang kuat-kuat dan jari tangan direnggangkan.
c. Mengucapkan tasbih dengan penuh tawdhu dan khusyu.


11. Sujud. Yang harus diperhatikan ketika sujud:
a. Tangan diletakkan dekat telinga.
b. Siku tangan tidak menempel pada tanah.
c. Mengucapkan tasbih dengan khusyu.


12. Qa’adah (duduk). Yang harus diperhatiakn dalam qa’adah:
a. Duduk diatas kaki kiri sedangkan kaki kanan ditegakkan.
b. Mengucapkan tasyahud dengan khusyu serta mengingat maknanya karena mengandung shalawat asullullah saw. Dan berdoa bagi saudara-saudara kita orang islam.
c. Salam, sebagai salah satu ucapan salam kepada malaikat-malaikatserta orang-orang di sebelah kanan kita.

Kemudian untuk mencapai ikhlas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
1. Mengerjakan Shalat semata-mata untuk mencapai keridhaan Allah Swt.
2. Hanya karena rahmat dan rahimny-Nya kita dapat mengerjakan shalat
3. mengharapkan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah Swt.


Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP