Saturday, June 20, 2009








BIMBINGAN AHLAK
Hasad & Serakah
SUFANDI MARUIH

Hasad yang seringkali diikuti dengan sikap serakah ini merupakan sifat lblis.
Dan iblis senantiasa menggoda manusia agar memiliki sifat tersebut

HASAD (dengki) merupakan penyakit hati. Bila hati telah terjangkit hasad, pandangan orang itu menjadi rusak. Seperti kata Ibnu Taimiyyah, bila hati telah terkena hasad maka hasad akan merusak pandangan manusia yang bersangkutan. Orang ini, tak suka, benci, dan antipati terhadap orang lain yang mendapat kesenangan, nikmat, dan kelebihan ketimbang dirinya. Sebaliknya, la malah senang bila orang lain mendapat kemalangan atau kesengsaraan.
Sikap tersebut merupakan sikap yang sangat dibenci Allah SWT. Seperti disebutkan dalam al-Qur'an,
"Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tetapi jika kamu mendapat bencana mereka bergembira karenanya..." (Ali Imran: 120).
Demikian juga, serakah merupakan penyakit hati yang bisa membawa malapetaka, karena dengan serakah ini manusia menjadi tak puas dan membuat hatinya kufur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan- Sifat hasad dan serakah ini kerapkali muncul berbarengan.

Lelaki Tua di Kapal Nabi Nuh as.
Ketika Nabi Nuh as berada di atas kapal yang dibuatnya atas perintah Allah SWT untuk menyelamatkan diri. la perhartikan satu persatu penumpang yang ikut diatas kapaInva. Tiba-tiba Nabi Nuh as memandang kepada seorang lelaki tua yang tidak dikenalnya.
"Siapa kamu?" tanya Nabi Nuh as.
"Aku Iblis," jawab lelaki tua itu.
"Mengapa kamu ikut kami?"
"Aku bukan mau ikut kapalmu dan ingin menyelamatkan liri bersamamu, aku hanya ingin mengganggu hati Para pengikutmu. Biarlah tubuh mereka bersamamu asalkan hati nereka bersamaku."
"Keluarlah dari kapalku, hai, musuh Allah!"
"Wahai Nuh, Aku menyimpan lima kiat yang dengannya ku bisa mencelakakan umat manusia. Aku akan sebutkan kepadamu tiga, tapi akan kusembunyikan darimu dua lainnya." "Aku tidak berminat mendengar tiga kiat yang kau sebutkan itu, tapi sebutkan dua kiat yang kau sembunyikan dariku."
"Wahai Nuh, aku akan berusaha membinasakan manusia dengan dua cara. Pertama. menanamkan sifat hasad dalam hati mereka. Kedua, menanamkan sifat serakah dalam jiwa mereka. Karena, dengan dengki aku dilaknat Allah dan dijadikan sebagai setan terkutuk. Dan dengan serakah Adam menghalalkan segala makanan di surga sehingga la dikeluarkan. Dengan dua sifat ini kami semua dikeluarkan dari surga”.
Begitulah, hasad dan serakah, dua sifat buruk yang bisa singgah pada setiap diri manusia dan membawanya ke jurang kehancuran. Karena itulah Rasullulah Saw mengingatkan, "Hindarilah kamu dari perbuatan dengki, karena dengki itu memakan segala amal kebajikan, bagaikan api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud).
Hasad berbahaya, karena dengan sikap ini pertama dapat merusak nilai persaudaraan atau menumbuhkan permusuhan secara diam-diam. Kedua, dapat mendorong seseorang mencela, menjelek-jelekan, dan mencari-cari kelemahan orang lain. Tujuannya untuk menghancurkan atau minimal menjatuhkan orang lain.
Karena itulah beberapa ulama, mengatakan, seperti dikutip Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Diin. orang yang hasad itu tidak akm mendapatkan api-apa selain celaan dan hinaan. Di akhirat nanti . dihadapan Allah SWT. orang ini tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali malu dan siksa.
Demikian juga tamak, dapat membuat manusia menjadi tidak memjadi tidak bersyukur atas segala nikmat dan rezeki dari Allah SWT dan hilang rasa qana'ahnya. Ia senantiasa merasa tak cukup dan selalu menginginkan yang lebih dari yang telah dimilikinya. Sehingga la akan khilaf dan melakukan berbagai perbuatan tercela. Ia akan berusaha meraih apapun yang diingininya, meskipun bukan haknya.
Setiap orang sesungguhnya punya potensi memiliki sifat serakah ini. Rasullullah Saw bersabda, "Jika seseorang sudah memiliki dua lembah emas, pastilah is akan mencari yang ketiganya sebagai tambahan dari dua lembah yang sudah ada itu." (HR Bukhari-Muslim).
Dengan demikian, hasad dan serakah menjadi klop sebagai sifat
yang membawa manusia pada kehancuran. Orang dengan akan mendapat kesengsaraan, di dunia ataupun diakhirat kelak. Tentunya kita semua berharap dapat terhindar dari dua sifat buruk ini. Amin.

57 NooR Maret, 2004

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP